Anjing penuntun tunanetra menyelamatkan tuannya yang jatuh ke rel kereta api bawah tanah. Cecil Williams seorang tunanetra berusia 61 tahun pingsan setelah terjatuh di rel kereta api bawah tanah. Untungnya, Cecil ditemani oleh seekor anjing bernama Orlando yang terlatih untuk menuntun orang tunanetra sehingga nyawanya berhasil diselamatkan.
Orlando dengan sigap berusaha membangunkan tuannya karena akan ada kereta yang melintas tepat di jalur tuannya terbaring karena pingsan. Orlando menyalak dan menjilati muka Cecil agar cepat sadarkan diri. Untungnya Cecil tersadar dari pingsannya dan segera memegang erat tali penuntun anjingnya. Ya, Orlando menyeret tuannya untuk menjauh dari rel kereta api. Mereka selamat dari maut.
Peristiwa traumatis ini membuat keduanya meneteskan airmata. Tidak hanya Cecil saja yang mengeluarkan airmata karena terharu dan bangga pada anjing penuntunnya tetapi sang anjing juga ikut meneteskan airmatanya.
Masalah belum selesai, masih ada masalah didepan mereka pada tahun depan karena Orlando sudah memasuki masa pensiunnya sebagai anjing penuntun. Mereka berdua akan dipisahkan karena Cecil harus mendapat anjing penuntun yang baru. Buat Cecil, Orlando bukan hanya sekedar sahabat tetapi juga sebagai pahlawan yang sudah menyelamatkan nyawanya.
Akankah mereka berpisah? Semoga tidak karena para pecinta anjing sedang mengumpulkan dana agar Cecil tetap dapat bersama dengan Orlando selamanya.