Heboh berita flu burung yang menulari anjing dan kucing belakangan ini kembali marak didengar. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr drh Ngurah Maharadika, �2 ekor anjing dan 3 ekor kucing positif flu burung dari 118 ekor anjing dan 39 ekor kucing yang diambil sampelnya.
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Dr drh Ngurah Maharadika kepada AnjingKita.Com via telepon pekan lalu, memang benar terdapat beberapa ekor anjing dan kucing yang positif terserang flu burung tapi masih harus diteliti lebih lanjut apakah virus ini dapat� bermutasi menjadi virus baru atau tidak. Herannya, anjing dan kucing yang positif flu burung ini masih aktif dan lincah. Kondisinya beda sekali dengan manusia yang terkena flu burung.
Di Detik.com, Guru Besar Emiritius di Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Adi Sudono mengatakan bahwa tidak ada kemungkinan anjing dan kucing terserang flu burung karena kromosomnya berbeda dengan burung. Sama seperti kasus penyakit anjing gila (rabies) yang dapat menulari manusia tapi tidak dapat menulari burung atau sapi.
Menteri Kesehatan� Siti Fadilah Supari pada pekan lalu juga meyakini bahwa virus flu burung (kalau benar) menyerang anjing dan kucing tidak akan menulari manusia. Sejauh ini anjing dan kucing hanya sebagai korban bukan penular.
Penularan virus H5N1 harus dengan kontak langsung antara cairan tubuh unggas yang positif membawa virus H5N1 dengan manusia atau calon korban lainnya. Kemungkinan terbesar anjing dan kucing yang terserang virus ini adalah anjing dan kucing liar yang memakan bangkai burung yang mati akibat flu burung. Jadi, kecil kemungkinan anjing dan kucing peliharaan dalam rumah untuk terkena virus flu burung ini.
Menyikapi hal ini maka sebagai pemilik anjing dan kucing tetap harus waspada untuk memperkecil resiko dari penularan virus flu burung ini. Berikut ini cara untuk mencegah penularan flu burung pada anjing kesayangan anda :