Kembung (Bloating) pada anjing atau dikenal dengan nama Gastric Dilatation Volvulus (GDV) yaitu kelainan pada organ pencernaan yang dapat timbul dengan cepat dan lebih sering menyerang pada anjing bertipe besar dengan bagian dada yang dalam dan sempit. GDV merupakan kondisi yang sangat menyakitkan dimana jika dibiarkan tanpa diatasi dapat menyebabkan kematian dalam waktu beberapa jam. Meskipun beberapa jenis anjing memiliki resiko lebih tinggi dalam terjadinya bloating, beberapa jenis tersebut adalah Bloodhound, Great Dane, Irish Setter dan Standard Poodle.
Kembung (Bloating) diartikan sebagai timbulnya gas berlebihan di dalam lambung sehingga menyebabkannya lambung membesar. Kembung dapat diikuti oleh usus yang melintir (Volvulus). Ketika usus melintir, kedua esophagus dan katup pyloric (dimana terletak dibawah lambung) menjadi berkerut.. Gas terperangkap didalam lambung, sehingga anjing tidak dapat bersendawa atau buang angin. Volvulus juga menghalangi makanan untuk masuk kedalam usus dan menyebabkan anjing tidak dapat memuntahkan isi perutnya. Ketika lambung membesar, lambung memberikan tekanan pada pembuluh darah besar disekitar lambung. Hal ini menghalangi darah untuk kembali ke jantung.. Anjing yang mengalami GDV akan menjadi syok dan kerja jantung dapat terganggu (berhenti) beberapa jam setelah dimulainya volvulus.
Apa yang Menyebabkan GDV?
Pada tahun 1994, Purdue University School of Veterinary Medicine mengadakan studi kontrol selama 5 tahun dengan 1.900 ekor lebih anjing yang tidak memiliki sejarah terhadap GDV. Meskipun tidak ada kejadian tertentu yang mengarah terjadinya GDV, studi tersebut mengidentifikasi beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya GDV:
Teori-teori lain yang menyangkut tentang penyebab GDV termasuk menelan air pada waktu makan atau berolahraga seusai waktu makan, tetapi tidak ada yang terbukti. “Saya tidak melihat dari beberapa studi lainnya bahwa, latihan atau menelan air seketika setelah makan atau sebelum makan dapat menyebabkan terjadinya GDV pada anjing” kata Larry Glickman, V.M.D,. Ph.D., pemimpin studi di tahun 1994 pada Purdue dan sekarang merupakan Professor of epidemiology of the University of North Carolina School of Medicine in Chapel Hill, N.C.
Salah satu ukuran tradisional yang dipercaya dapat mencegah GDV adalah untuk meletakkan tempat makan anjing lebih tinggi ketika makan, tetapi studi Purdue menemukan kenyataan yang sebaliknya. “Kami menemukan bahwa ketika seekor anjing secara rutin mengkonsumsi makanan dari tempat makan yang sudah ditinggikan, resiko untuk terserang GDV meningkat dengan signifikan seiring berlalunya waktu,” kata Glickman.
Seekor anjing yang mengalami GDV akan menunjukan tanda-tanda seperti:
Jika anjing anda mengalami tanda-tanda GDV, dengan cepat bawa ia ke unit gawat darurat di klinik hewan terdekat atau ke dokter hewan yang dapat melakukan operasi darurat. Ketika GDV muncul, jam terus berdetak. Kecepatan penangannan yang diberikan menentukan hidup atau tidaknya anjing tersebut. Bahkan dengan diagnosa awal dan penangannan yang tepat, lebih kurang 30 persen dari anjing dengan GDV mati atau harus ditidurkan.
Penangannan GDV dimulai dengan menghilangkan tekanan udara atau mengurangi tekanan gas. Hal ini biasanya dilakukan dengan cara memasukan selang pipa kedalam tenggorokkan anjing hingga kedalam perutnya, untuk membuat jalan bagi gas untuk keluar. Jika selang pipa tidak dapat dimasukkan karena perut telah terpilin, maka dokter hewan dapat mencoba untuk memasukan jarum suntik kedalam perut anjing melalui sisi samping perut untuk mengeluarkan tekanannya. Jika anjing masih hidup ketika dekompresi atau menghilangkan tekanan udara, maka operasi darurat dibutuhkan untuk mengevaluasi kesehatan dari perut tersebut dan untuk memastikan bahwa perut telah kembali dalam posisi semula.
Ketika anatomi anjing telah kembali seperti semula, bagian terpenting dari operasi Bloat adalah gastropexy, sebuah prosedur dimana menjebret atau menjangkar perut ke posisi semula dan mencegahnya untuk terpilin kembali dimasa yang akan datang. Meskipun anjing dengan operasi gastropexy dapat mengalami Bloat kembali, tetapi perutnya tidak mungkin untuk terpilin kembali, sehingga kesempatan hidup anjing setelah mengalami Bloat jauh lebih tinggi.
Mengetahui Gejalanya
GDV merupakan kondisi yang mengancam nyawa dan sangat serius. Pemilik harus mengetahui jenis anjing apa sajakah yang rentan terhadap GDV dan harus memiliki pengetahuan tentang gejalanya, sedini mungkin dan sigap.
Rekomendasi saat ini untuk mencegah GDV termasuk memberi makan porsi kecil beberapa kali dalam sehari dibanding memberi makan porsi besar sekali dalam sehari, terutama anjing-anjing yang memiliki resiko tinggi; jangan memberi makan dalam keadaan tempat makan sudah ditinggikan; tidak membiakkan anjing yang memiliki sejarah terserang GDV dan melakukan operasi pencegahan yaitu gastropexy terhadap trah yang rentan, pada usia muda.
Pencegahan, Gastropexy
Pada trah yang memiliki resiko tinggi terhadap GDV, para ahli merekomendasikan untuk melakukan pencegahan gastropexy daripada menunggu kondisi darurat muncul. Operasi ini sering dilakukan pada saat mensterilisasikan anjing, untuk mengurangi jumlah anestesi yang diberikan pada anjing.
“Prophylactic gastropexy akan mencegah perut seekor anjing untuk berputar atau berbelit ketika menggembung (terjadinya GDV), dan secara signifikan mengurangi tingkat kematian pada anjing yang memiliki resiko tinggi,” kata Larry Glickman, V.M.D., Ph.D., pemimpin studi tentang GDV pada tahun 1994 di Purdue. “Gastropexy dapat dilakukan kapan saja untuk mencegah terjadinya pilinan lambung, tetapi lebih cepat lebih baik.”
Glickman menambahkan bahwa seekor anjing harus berkembang penuh secara anatomi sebelum operasi ini dilakukan, kemungkinan tidak lebih muda dari umur 6 bulan.
Prosedur prophylactic, yang dilakukan secara laparoskopi (operasi pada abodemen yang dilakukan melalui sayatan kecil) menawarkan banyak keuntungan:
Disadur dari Dog World July 2011
Gambar disadur dari http://www.pet-health-pro.com/dog-bloat.html