Kasus Penipuan Transaksi Penjualan Anjing Via ATM       

01 Maret 2008 - 01:58

Mohon perhatian untuk para penjual anjing yang memasang iklan dimedia apapun untuk lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi. Kami banyak menerima laporan percobaan penipuan seperti yang dilaporkan oleh Dyan dibawah ini. Terima kasih kepada Dyan yang sudah mau membagi pengalamannya agar orang lain tidak terjerembab kedalam tipu daya orang jahat.



 
Hai  saya Dyan, saya ingin berbagi sedikit pengalaman tak terlupakan saya kepada para pengunjung situs  AnjingKita.Com. Pengalaman yang cukup berharga untuk kalian ketahui dan waspadai. saya sangat addicted pada doggie, tapi berhubung sambil kuliah, jadi peliharanya yang berjenis trah kecil saja seperti Chihuahua dan Miniature Pincher. Iseng-iseng berhadiah, pas mereka sudah besar dikawinkan dan menghasilkan anak, lumayan untuk tambahan uang jajan. hoho.. ^^


The Story Begin.
Anakan mini pincher saya lahir 2 ekor, saya menaruh iklan di koran PK, karena harga pemasangan  iklan yang cenderung murah dan cukup banyak iklan yang dipasang disana. Hari Sabtu iklan saya keluar di koran PK, banyak yang menelepon untuk bertanya, tetapi just asking saja. Kemudian hari Minggunya kebetulan keponakan saya ulangtahun di Mall Taman Anggrek (TA), sebelum saya pergi ke TA ada yang menelepon ke HP saya menanyakan anjing yang saya iklankan. Dia mengaku seorang dokter di daerah Bogor dan ingin membeli anakan anjing untuk anaknya (katanya sih anaknya sudah kuliah), kemudian saya buka harga Rp.1,1 juta untuk yang warna cokelat, dan dia tidak menawar, dia  bilang dia sudah ada jantan di rumahnya dan ingin membeli betina untuk dikawinkan (kebetulan anakan saya betina). Dengan pasti dia bilang dia setuju dengan harganya dan akan mengambil hari Selasa besok.


Tentunya saya sangat gembira karena biasanya anjing Miniature Pincher ditawar sampai Rp.750 ribu! di mobil saya SMS dia dan bilang supaya dia memberikan tanda jadi. Di luar dugaan dia mengatakan kalau dia ingin bayar full supaya beres dan tidak repot ketika mengambil anjingnya. Wah.. puji Tuhan saya berdoa. Sebegitu mudahnya menjual anjing pikir saya (ini pengalaman pertama saya menjual anakan). Lalu saya SMS dia nomer rekening BCA .

Setibanya saya di TA dan berpesta disana, dia SMS mengatakan bahwa dia sudah transfer dan menyuruh saya untuk cek apakah duitnya sudah masuk atau belum. Karena saya sudah mendaftar m-banking, saya langsung cek lewat HP (Oh iya , m-banking itu biasanya sama dengan ATM, sedangkan e-banking agak lambat aksesnya). Saldo saya tidak berubah, kemudian saya SMS dia dan mengatakan bahwa uangnya belum masuk. Lalu dia langsung telepon saya dan mengatakan untuk mengecek kembali, saya bilang pada dia kalo saya sudah cek berkali-kali di HP tapi belum masuk juga. Lalu dia menyuruh saya pergi ke ATM untuk mengecek langsung, katanya m-banking mungkin aksesnya lambat. Karena saya lagi di TA (lantai3), saya pikir tidak masalah  kalau saya ke ATM di lantai 1.


Saya langsung kelantai dan cek saldo di ATM. Saldo saya pun tetap tidak berubah. Kemudian saya langsung kembali ke lantai 3 lagi karena tidak enak sama kakak saya kalau pergi-pergi selagi pesta. Saya SMS dia lagi bilang kalau uangnya belum masuk juga dan sudah di cek langsung ke ATM BCA. Lalu dia menelepon lagi, dia bilang dia lagi di bank BCA dan menyuruh saya bicara langsung dengan pegawai BCA-nya. Kemudian seorang pria berbicara pada saya mengaku dia pegawai BCA, bla bla bla dengan nada suara yang meyakinkan  dia menyuruh saya mengecek kembali ke ATM, dia memandu saya untuk memasukkan kartu dan menyuruh saya mebacakan menu yang tampil di layar mesin ATM tersebut. Dia juga menyuruh saya menyebutkan jumlah saldo saya, dengan alasan agar tahu jika dimasukkan Rp.1,1 juta jumlahnya jadi berapa. Dengan bodohnya saya mengikuti panduan dia dan menyebutkan jumlah saldo saya yang hanya beberapa ratus ribu rupiah itu. Karena saldo saya sedikit, mungkin dia tidak berminat dan langsung bilang bahwa transaksi ke kartu BCA saya tidak bisa dilanjutkan dan menyuruh saya untuk mengganti kartu BCA yang lain. Memang kebetulan saya punya 2 kartu BCA), lalu saya agak curiga sama dia dan saya mulai emosi saya bilang, "kok aneh yah? saya udah biasa melakukan transaksi lewat ATM BCA tidak ada yang seribet ini!", lalu dia menjelaskan panjang lebar, tapi karena suaranyanya nyolot dan tidak enak didengar saya langsung mematikan teleponnya. Kemudian dia (yang mengaku dokter itu) telepon saya dan menjelaskan kepada saya untuk bekerja sama agar transaksinya bisa beres. Saya pikir iya juga deh, kemudian saya kembali lagi ke ATM BCA (disuruh dia lagi), dan memasukkan kartu yang satunya (yang ini isinya >Rp.2 juta), dia kembali menyuruh saya menyebutkan saldonya, kemudian saya sebutkan dan langung keluarkan kartunya.


Saya sudah bolak-balik sekitar 4-5 kali ke ATM BCA dan tidak masuk juga duitnya, semua keluarga saya sudah ingatkan saya untuk duduk dan menunggu saja, tidak perlu bolak-balik ATM, tapi karena saya sudah terbawa nafsu ingin anjing saya terjual saya terus mengikuti kata dokter tersebut. Kemudian di menelepon kembali dan mengatakan bahwa transaksinya mengalami masalah, saya kembali disuruh berbicara dengan pegawai BCA yang nyolot itu. Lalu dia menyuruh saya kembali ke ATM, kebetulan saat itu ATM agak banyak orang yang ngantri, dia menyuruh saya mengecek saldo lagi. Saya cek dan tetap tidak berubah. Saya telepon dia dan bilang kalau uangnya belum masuk juga. Lalu dia memberikan teleponnya pada pegawainya lagi. Dia mengira saya masih di depan mesin ATM dan memandu saya  untuk pencet ini itu. Padahal saya sudah diluar antrian karena saya hanya ngecek saldo. Saya iya iya aja selagi dia ngomong. Dia memandu terus sampai saya berpikir kok aneh yah? saya udah keringetan gak jelas bolak-balik sana sini, capek, dan rasanya pengen marah. saya langsung marahin pegawainya itu "Duh, lu tuh ngerjain gue ato apa sih? bilang transaksi segala gue sudah bolak-balik dari tadi lu kira kagak capek!" terus langsung saya tutup teleponnya.


Kemudian dokter itu telepon lagi dan meminta saya untuk bekerja sama dengan suara yang sangat sopan. Saya minta maaf sama dia dan bilang kalau saya sudah capek dan tidak mau urus ini lagi. kalau emang dia mau beli bawa saja duitnya cash hari Selasa. Kemudian dia menyetujuinya. Saya pulang dan dia tidak mengabari lagi. Sampai hari Selasa saya tunggu dia tidak ada kabar, saya telepon HP-nya tidak aktif. Saya bingung dan bertanya pada salah satu breeder senior juga, saya ceritakan semuanya dan dia langsung  bilang "Wahh.. Dyan itu ditipu!!!", saya shock dan kesal banget-banget-banget ! Ternyata dia juga sempat tertipu 2x dan sama ketika memasang iklan di  koran PK juga!.


Oh my God, saya bersyukur sekali sama Tuhan karena dia menjaga saya untuk tidak mentransfer uang saya kepadanya. Dia melindungi saya, thanks God! Saya berbagi cerita ini untuk menghimbau bagi para breeder atau siapapun yang ingin memasang iklan di koran atau media lainnya, berhati-hati.


Sekian pengalaman saya, semoga ini bisa menjadi pelajaran yang berharga untuk para pengunjung situs AnjingKita.Com agar lebih berhati-hati, PENIPUAN ada dimana-mana ! Kita harus lebih waspada dalam bertindak!.
Dyan

 


Dari kasus diatas ini, jika Dyan mengikuti apa yang disuruh orang dibalik telepon itu maka secara tidak sadar Dyan akan mentransfer seluruh uangnya ke rekening orang tersebut.

 

Kirim ke teman Cetak Komentar
Penilaian Saya:

Suara Kita Terkini

Komentar Terakhir