Seperti yang telah kami janjikan pada berita sebelumnya tentang “Perubahan Peraturan Pameran & Persyaratan Gelar Champion”, berikut ini tanggapan dari segelintir ekshibitor / pecinta pameran tentang peraturan baru ini.
Robert Tajeb (Haagen Dasz Kennel - Bandung)
Utusan Perkin wilayah Jawa Barat untuk bidang pameran pada Rakernas 30 Juli 2008.
Saya setuju atas keputusan rakernas 30 Juli 2008. Aturan yang menyatakan bahwa anjing harus meraih CC mayor pada saat usia diatas 1 tahun adalah yang terbaik untuk mengimbangi keputusan bahwa peserta kelas Anakan A boleh mengikuti pemilihan Best Puppy, Best Futurity, BOB, BOG, dan BIS.
Jika seekor anjing berusia 5 bulan berhasil melengkapi syarat untuk mendapatkan gelar INA CH, apakah pemilik bisa menjamin bahwa anatominya tidak akan berubah sampai anjing tersebut berusia 2-3 tahun?.
Selain itu hal ini akan memancing para pemain baru untuk muncul dan bersaing dengan pemain lama, karena pada saat salah satu anjing yang sering memenangkan pameran sudah melengkapi persyaratan CC padahal masih dibawah umur, maka pemiliknya akan menyimpan dan melatih anjing tersebut sampai usia lebih dari 1 tahun, hal ini akan menciptakan ruang yang biasanya terisi oleh kehadiran anjing tersebut, dimana anjing baru milik exhibitor lain bisa tampil.
Selain itu keputusan bahwa anjing harus memperoleh CC mayor pada saat usia diatas 1 tahun merupakan pembuktian bahwa breeder/exhibitor tersebut bisa memilih dan melatih anjing yang benar-benar berkualitas.
Mengenai persyaratan bahwa anjing yang harus meraih gelar setelah melewati batas usia tertentu telah banyak diterapkan oleh Kennel Club mancanegara, hal ini tentunya merupakan ujian bagi breeder dan exhibitor untuk membiakkan dan memamerkan anjing dengan kualitas yang lebih baik.
Soebianto ( soebianto@email )
setuju atas pengaturan Gelar champion diberikan pada anjing yg CC terakhir diperolehnya usia diatas 12 bln.Tambahan komentar perlu dipikirkan untuk kedepan Gelar JUNIOR CHAMPION bagi anjing yg telah meperoleh 3 CC ( lokal) dan 4 CC ( import) tetapi usia dibawah 12bln ( referensi negara Eropa ).
Tambahan komentar perlu dipikirkan kedepan untuk gelar Grand Champion seperti di Thailand, Philipine & Australia.
Rocky (ekshibitor Pomeranian)
Dengan mengikutkan anakan A pada pemilihan BOB, BOG, BIS, ini merupakan hal yang gila . karena pada anakan anatomi asli belum tampak dan secara keseluruhan penilaian anatomi juga pasti sangat kurang jika dibandingkan dengan anjing dewasa. saran saya, kalau memang ingin mengikutkan anakan pada BOB, BOG, BIS dan pemberian CC , bisa juga tapi juga pada pemilihan di kelas anakan .
Revata (frozen13aurora@email)
Menurut saya yang masih awam dalam dunia show peranjingan, peraturan baru tersebut sangat tidak berdasar karena seperti sudah dijelaskan dalam artikel bahwa bentuk anatomi seekor anjing masih dapat berubah sebelum anjing tersebut berusia 12 bulan. Bila menggunakan alasan meningkatakan minat para ekshibitor untuk mengikuti show dan nantinya menambah jumlah peserta, hal ini membuktikan bahwa penyelenggara bersifat komersil dan tidak memperdulikan dunia peranjingan karena hanya berfokus pada kuantitas peserta bukan kualitas peserta..sekian terimakasih.
Liana Y. Sadana, ekshibitor Yogyakarta
Saya setuju dengan pernyataan " Untuk meraih gelar Indonesian Champion, CC terakhir harus diraih setelah anjing berusia diatas 12 bulan”. Memang sudah seharusnya PERKIN mengeluarkan peraturan seperti ini karena masa-masa puppy adalah masa-masa yang kurang stabil bagi anjing. Jika sudah berumur 1 tahun maka perubahan anatomi sudah stabil, sehingga juri pun bisa memutuskan kalau anjing tersebut benar-benar layak menyandang gelar champion. Sesuatu yang amat membanggakan apabila anjing kita bisa meraih gelar champion di kelas dewasa. Karena penilaian akan sangat fair dan mutlak. Kalau masalah anakan A bisa mendapat CC, saya malah kurang setuju. Dikarenakan anakan A masih bisa berubah anatominya. Tapi keseluruhan, untuk meraih gelar Indonesia Champion jauhhhhhhh lebih mudah daripada meraih gelar champion di Jerman, Inggris, Kroasia, dll. Persyaratannya jauh lebih berat, termasuk diantaranya misalnya saja di trah West Highland White Terrier, CC yang di dapat salah satunya harus dari CC Breed Club. CC yang lain bisa didapat di pameran nasional, dan pameran CACIB. Kalau di Jerman, syarat mutlak meraih champion adalah dengan mengumpulkan 5 CC. Termasuk CC yang sudah saya sebutkan diatas. Jadi bersyukurlah bagi para ekshibitor Indonesia.... Hurrrayyyy.... hanya perlu 3 CC...Terima Kasih.
Jesslyn Jovita. Anggota Perkin Jabar 0316 sejak tahun1997.
Karena adanya tulisan "Apakah anda sebagai ekshibitor setuju dengan peraturan baru ini?. Apakah anda ingin berkomentar tentang masalah ini?"
Maka ini pendapat pribadi yang akan saya utarakan. Bisa dibilang ini satu suara dari sekian ribu anggota Perkin, tapi hendaknya ditanggapi pula karena kita sama-sama membangun dan berusaha memajukan kinerja Perkin juga.
Saya sangat amat tidak setuju dengan anakkan A yang diberi kesempatan mendapatkan Best Of Breed dan CC di usia 3-6 bulan. Memang mungkin juri-juri jarang yang mau memberi BOB & CC untuk kelas ini. Tapi bukan menutup kemungkinan bahwa itu akan terjadi.
Kalau memang sampai terjadi Anakan A dapat BOB dan CC, dan "seandainya" saya si pemilik anjing tersebut misalnya saking bangganya. Besok lusa dimasukkan iklan ke majalah TNT (http://www.showsightmagazine.com/pubs/topnotchtoys/tnt_index.html) yang bertaraf international, dan saya tuliskan "BOB Winner, youngest CC predicated for Baby Puppy Class, my dog 3,5 month old from Perkin dog show in Indonesia". Lalu apa pandangan dunia luar tentang dog show di Indonesia???, it’s such novice / pemula organization!!!.
Jangan bilang oh gak mungkin....atau menjawab yah jangan dimasukkan iklan semacam itu donk!. Kalau ada saja orang yang mau menjatuhkan Perkin dengan cara seperti inipun, jawabannya adalah bisa!. Dengan diterapkan peraturan ini, Anakan A mendapat BOB sangatlah mungkin terutama jika mungkin anakaan istimewa yang cuma sendirian di kelas trahnya. Satu dua juri mungkin tidak meloloskannya untuk BOB tapi, coba dipikir berapa banyak dog show di Indonesia dan berapa banyak juri dengan background, pandangan dan kemurahan hati yang berbeda pula. Anakan A sangat mungkin mendapat BOB.
Sejauh pengetahuan saya selama ini, dibelahan dunia manapun termasuk antartika sekalipun tidak ada yang namanya anakan A (baby puppy) dipersilahkan masuk ke BOB.
Mengenai hal untuk meraih gelar Indonesian Champion, jarak CC pertama dengan yang terakhir minimal 1 tahun 1 hari. Hal ini pun bagi saya sangat tidak setuju, nampak sekali hal ini sangat berpihak pada satu kelompok saja. Yakni mengacu pada anjing trah besar.
Pak/Bu, di peraturan breeding saja sudah dipisah usia anjing besar dan anjing kecil. Mengapa dalam hal penganugerahan gelar champion harus disamakan?. Dari soal breeding sudah nampak kaum trah besar mengakui anjing mereka matang lebih lambat daripada trah kecil. Logikanya, anjing besar juga harus lebih lambat mendapat gelar champion dari pada anjing kecil karena usia kematangan mereka berbeda !!!.
Nah...kalau begini. Mengapa tidak dibuat Indonesian Junior Champion saja sekalian. Jadi anjingg yang sudah memenuhi kriteria 3 CC (lokal) dibawah 1 tahun berhak menyandang Ina.Jr.CH, dan untuk gelar Ina.Ch harus ditambah 1 CC lagi saat usia dia 1 tahun keatas. Nah gini lebih fair donk!!!.
Di belahan dunia lain ada kok yang menerapkan sistim ini. Misalnya Brazil, ada Braz.Junior.Ch. jadi mohon deh bapak-bapak "penentu peraturan", sebelum memutuskan pikiran dulu hal-hal lain seperti yg sudah diakui sebelumnya misal usia pacak trah besar dan kecil dibedakan.Disana sudah jelas peraturan mengakui bahwa usia matang/dewasa anjing itu tergantung dari besar/kecil trah tersebut.
Keputusan "Perubahan Peraturan Pameran & Persyaratan Gelar Champion" sepertinya sangat sepihak tanpa memikirkan trah lain yang sulit dirawat (misalnya anjing long-hair) sehingga untuk mencapai usia 1 tahun lebih untuk memenuhi syarat champion ini sangat menjegal kami yg memiliki trah berbulu lebat yang mana perawatan sangat dibutuhkan setiap saat melebihi trah berbulu pendek/besar lainnya.
Diluar ketidaksetujuan saya, ada juga pengakuan saya bahwa ada beberapa trah kecil lain yang memperoleh CH di usia muda tapi berubah fault/salah saat mereka menginjak usia dewasanya. Itu sangatlah mungkin, tapi coba dipikirkan dari sekian banyak CH diproduksi, berapa % yg memiliki kesalahan ini? 5% kah? 10% kah 50% kah 80% kah???. Kalau masih dalam tahap jumlah wajar yang masih bisa ditoleransi misal 5% nya dari keseluruhan jumlah anjing CH ternyata adalah salah. Menurut saya itu masih hal yang wajar.
Nothing perfect in this world....nothing judge are perfect too...and also nothing organization will work perfectly!. Mendekati sempurna adalah hal yang baik, tapi bukan over/berlebihan yang mana malah berdampak menjegal bagi kami breeder dan show exhibitors.
Kita tengok sedikit ke negri Paman Sam, berapa banyak anjing bergelar American Champion yang benar-benar baik-sempurna dan berapa banyak anjing bergelar American Champion yang ternyata "Oh my god, there is out of standard!!!!" alias fault.
Bukan tidak ada anjing AM.Ch yang fault dan bukan tidak mungkin beberapa AM.CH memiliki quality dibawah quality lokal kita. Namun yang perlu diperhatikan meski ada sedikit % dari AM.CH seperti ini tapi dunia peranjingan, kinologi, dan show exhibitors USA dapat menggebrak bukan hanya di negrinya sendiri tapi kesuksesan menjamah sampai seluruh dunia, sehingga bloodline Amerika tetap menjadi salah satu favorit bagi banyak pemain anjing internasional.
Semoga saja komentar-komentar diatas dapat dijadikan masukan oleh para pengurus-pengurus Perkin dibidang pameran.