Handler Grogi Pengaruhi Konsentrasi Anjing        

Hasil uji coba materi ujian anjing sahabat yang diadakan pada Rabu, 19 Desember 2007 bertempat di Bukit Sentul City, Lapangan BLACKHEAD diikuti oleh 7 ekor anjing, 6 ekor malinois dan satu ekor rottweiller. Uji coba materi ujian anjing sahabat ini menunjukkan bahwa disamping handler juga perlu persiapan yang matang, juga anjing yang dilatih.

Pada waktu pagi hari, disampaikan tentang apa yang akan diuji dianjing sahabat. Peserta perlu dibriefing terlebih dahulu apa saja yang diuji dalam anjing sahabat, seperti pola / pattern pada waktu heeling, apa saja yang dinilai dari ujian yang akan diikuti. Dimana kita harus "halt" - atau diam.Bagaimana pegang tali yang benar, bagaimana kita melingkar tali dibadan kita pada saat jalan dengan anjing tanpa tali.Sebelum anjing mulai ujian, persiapan apa saja yang harus dilakukan, sehingga anjing buang air kecil atau besar dilapangan dapat dihindari.

Dari kacamata juri yang menguji pada waktu ujian, apa saja yang dilihat, apa yang perlu kita tunjukkan. Kapan kita harus melihat kejuri, apa yang perlu kita lakukan pada waktu kita diberi arahan oleh juri dimana pada waktu kita tidak mengerti dilapangan, bagaimana posisi anjing pada waktu itu.

Handler pada waktu menunggu panggilan, merupakan saat yang mendebarkan. Grogi atau demam panggung dapat mempengaruhi kondisi anjing. Anjing yang dilatih dan belum diberikan distraction/gangguan akan mengalami masalah dan yang sering kita lihat adalah anjing melarikan diri dari lapangan.

Pada briefing ini, memang kelihatannya gampang sekali. Bagi orang yang baru turun ke ring dua atau tiga kali, atau yang tidak pernah turun lapangan, akan menganggap masalah ini sangat sederhana, namun bila pemain yang telah turun lapangan dengan jam terbang yang tinggi, akan mendapatkan bahwa, permainan atau ujian yang diadakan memang dikhususkan untuk menguji kemantapan anjing dan handlernya juga.

Sederhananya adalah untuk apa kita menghabiskan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun bila anjing kita diuji tidak memperoleh nilai yang baik. Semakin sering kita mengikuti ujian, semakin mengerti kita apa yang perlu kita perbaiki agar anjing yang kita latih makin baik dan makin baik lagi. Sangat beda sekali bila kita melatih hanya tujuan lulus dengan kita melatih untuk menguji sampai mana anjing kita mampu melakukannya.

Dari peraturan inilah, bila kita pecah-pecahkan, maka kita bisa melihat, bagaimana kita mulai melatih anjing kita, apa yang perlu pertama saya latih, dan berikutnya apa. Bila kita tidak mengerti dan tidak tahu ke mana tujuan atau target kita, maka tidak mungkin kita sukses membuat anjing kita memperoleh nilai yang tinggi. Target/tujuan kita melatih adalah rules of the gamenya.

Setelah briefing, masing-masing handler mencoba pattern/pola ujian tanpa anjing. Setelah break 15 menit, uji coba dimulai.Walaupun hujan turun, ujian tetap dilanjutkan, karena diujian, apapun bisa terjadi, jadi bila di uji coba ini tidak kita lakukan, di ujian sebenarnya akan muncul berbagai distraction yang lebih berat dari latihan. Setelah ujian selesai, diadakan briefing perhitungan nilai, dan diskusi apa yang perlu dilakukan untuk 3 bulan kedepan agar bisa mengikuti ujian yang diadakan oleh perkin pada bulan maret 2008.

Acara ini selesai pada jam 4 sore. Walaupun jumlah hanya 7 ekor anjing yang mengikuti dan beberapa orang yang hadir tanpa anjing, diharapkan acara ini merupakan awal dari suatu langkah untuk mendapatkan informasi yang benar dan jelas. Mulai dari beberapa handler ini yang bermain dengan benar dan sportif, diharapkan akan makin bertambah banyak pemain yang mengerti dan jelas tentang peraturan dan dapat bermain dengan baik dan benar.

Semoga dikemudian hari, pemain muda dan pemula ini akan bermain dengan benar untuk mengangkat citra karya guna supaya lebih dipandang oleh negara-negara lain tentunya.